Abu Al-Jauzaa’ :, 07 Juni 2011
Ini adalah pernyataan dari Ayatullah (Dr.) Al-Qazwiiniy, salah seorang ulama besar Syi’ah yang sangat disegani saat ini, bahwasannya Al-Qur’an yang ada di tangan kaum muslimin tidak otentik. Menurutnya, firman Allah ta’ala :
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)” [QS. Aali ‘Imraan : 33].
Menurutnya, yang benar adalah :
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ وَآلَ مُحَمَّدٍِ عَلَى الْعَالَمِينَ
““Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, keluarga Imran, dan keluarga Muhammad melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)”.
Tambahan kalimat yang berwarna merah ini dihilangkan oleh para shahabat radliyallaahu ‘anhum – (dan ini adalah kedustaan yang sangat nyata !!).
Itulah yang dikatakan oleh Al-Qazwiiniy yang ia nisbatkan (secara dusta) kepada Ja’far Ash-Shaadiq rahimahullah, semoga Allah memberikan hidayah kepadanya. Dan inilah rekaman video yang memuat perkataannya itu :
http://www.youtube.com/watch?v=ovfz3xnsjJ0&feature=player_embedded
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” [QS. Al-Hijr : 9].
Jika Anda tidak waspada, maka Anda akan digiring oleh pemahaman-pemahaman mereka, yang akhirnya (jika Anda membiarkan diri Anda larut dengan syubuhaat Syi’ah Raafidlah) – Anda akan mendustakan agama Islam dan membenarkan agama Syi’ah. Dan Syi’ah Raafidlah bukan Islam. Agama Syi’ah bukanlah agama yang dianut oleh Ahlul-Bait.
Wallaahul-musta’aan.
[abul-jauzaa’ – ngaglik, sleman, yogyakarta – 1432].
NB :
Sesungguhnya bukti yang ditunjukkan oleh al-Akh Abul-Jauzaa di atas adalah sebuah bukti yang sangat kuat bahwa seorang ulama’ Syi’ah yang bernama Al-Qaswiiniy telah membuka kedok keyakinan-nya mengenai Al-Qur’an yang ada pada kita kaum muslimin saat ini, yang mungkin dia mengucapkan keyakinan tersebut dengan tidak menyadari bahwa pihak ahlus sunnah akan mengetahuinya dengan izin Allah, begitu sangat jelas dan transparan bagaimana dia menuduh pemerintahan setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam (sahabat) telah menghapus sebagian ayat Al-Qur’an. Maka hanya orang yang kerdil pikiran-nyalah yang berusaha membela orang tersebut.
Sesungguhnya sudah sangat jelas bahwa di dalam kitab-kitab utama pegangan syi’ah memang terdapat riwayat-riwayat yang mutawatir yang menyatakan bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang ini sudah mengalami tahrif, dan hal ini merupakan ijma’ para ulama syi’ah dari zaman dulu.
Kita sering melihat bagaimana reaksi orang-orang syi’ah ketika disinggung masalah ini, kalau ga membela diri, biasanya mereka berusaha melakukan serangan balik, Artinya teman anda yang syi’ah akan balik menuduh bahwa dalam riwayat sunni juga ada yang menunjukkan Al Qur’an telah dirubah. Jelas mereka berbohong, karena isi hadits-hadits yang dimaksud oleh syiah hanyalah seputar nasakh tilawah atau perbedaan qira’at yang memang pernah ada. Dan sangat berbeda dengan riwayat-riwayat tahrif Al-Qur’an dalam literature syi’ah dimana dengan sangat transparan mereka menuduh bahwa Al-Qur’an telah dirubah oleh “tangan-tangan kotor”, “orang-orang zalim” yang hakikatnya tuduhan tersebut ditujukan kepada para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam, karena di-masa mereka-lah Al-Qur’an dikumpulkan dan dikodifikasi menjadi satu mushaf. Perlu diperhatikan bahwa banyak ulama syi’ah yang mengakui adanya nasakh, seperti Syaikh Thaifah At Thusi misalnya, meski demikian, kita lihat Abul Qasim Al Khu’I mengatakan bahwa nasakh itu tak lain dan tak bukan adalah tahrif itu sendiri. Semua ini adalah upaya untuk menghindar dan berputar-putar tanpa ada jawaban yang jelas. Sehingga kita perhatikan dari teman yang syi’ah, mereka selalu berputar-putar dalam diskusi sehingga membuat kita lelah menghadapinya. Bisa jadi mereka sengaja berbuat demikian untuk menghindar dari jawaban-jawaban yang membuatnya merasa kalah dalam debat. Kita perhatikan semua syi’ah suka berputar-putar dalam dialog. Saya curiga teman-teman syi’ah telah mengalami mutasi pada gennya sehingga mereka semua menjadi suka berbohong dan berputar-putar dalam dialog. Kita tidak lupa bagaimana taqiyah adalah salah satu ajaran pokok dalam syiah. Kita tidak heran, karena taqiyah adalah sembilan dari sepuluh bagian agama syiah. Sebenarnya cara ini merupakan sebuah aib bagi syiah yang tidak dapat menjawab tuduhan yang memang terbukti, lalu berusaha membuktikan tuduhan yang sama pada lawan.
Hal ini memang sebuah aib, tetapi hanya ini yang mereka punya, yang lebih baik daripada diam tak menjawab dan dipandang kalah dalam berdebat. Mengenai serangan balik dari syiah berkaitan masalah perubahan Al Qur’an akan dibahas lebih detil Insya Allah.
isu usang n membuka borok sendiri,
cari dong ceramahnya khomeni atw ali khamenei,beliau kan imam marja.