Perdebatan mengenai fitnah tanduk setan dari timur serasa tidak ada habisnya, kami pernah membuat ulasannya di sini. Pada posting kali ini kami hanya mengcopy paste tulisan salah seorang ikhwah pemilik blog tanyasyiah.wordpress.com, sungguh tulisan beliau ini begitu lengkap dan disertai bukti serta data-data yang ilmiah sehingga mampu menangkal berbagai syubhat yang dilontarkan oleh pihak lawan yang berseberangan. Tidak ada salahnya jika kami muat ulang artikel yang menarik tersebut di blog ini. Mengingat artikel tersebut cukup panjang, untuk saat ini hanya satu judul bab yang akan dimuat yaitu “Timur Masyriq Arah Terbitnya Tanduk Matahari”.
Najd yang merupakan tempat keluarnya Tanduk Setan, pada era belakangan ini telah menjadi suatu hal yang kontroversial dan mengundang polemik, ada yang mengatakan Najd itu adalah Najd yang berada di Saudi Arabia dan ada juga yang menyatakan Najd tersebut adalah Najd yang berada di Irak. Padahal para ulama terdahulu yang shalih telah mengemukakan pendapatnya mengenai permasalahan Najd ini.
Namun pada Goresan Pena Tanya Syiah kali ini, Tanya Syiah akan mengajak teman-teman untuk menganalisa Polemik Najd Tanduk Setan yang oleh sebagian orang dianggap sebagai hal yang kontroversial.
Sebenarnya polemik Najd wilayah timur Madinah ini bagi Tanya Syiah tidaklah bermasalah, selama timur Madinahnya tersebut bukanlah Jakarta dan daerah sekitarnya, dikarenakan domisili Tanya Syiah berada di daerah sekitar Jakarta yang mempunyai wilayah timur Indonesia terbentang dari Maluku Utara, Maluku, Papua Barat hingga Papua.
http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu_Indonesia_Timur
Meskipun para simpatisan Syiah Rafidhah dari Isfahan, Khuza, Karman, Sijan, Khurasan Tehran, Khurasan Utara, Khurasan Razavi maupun Khurasan Selatan yang nantinya akan memaksakan pendapatnya bahwasannya wilayah timur Jakarta adalah Papua Nugini dikarenakan harus ditarik garis lurus secara horizontal dari wilayah Jakarta menuju timur. Namun Tanya Syiah tidak akan bergeming sedikitpun dalam mempertahankan pendapat bahwa wilayah timur Jakarta adalah terbentang dari Maluku Utara, Maluku, Papua Barat hingga Papua meskipun menyimpang 23.5o derajat dari garis horizontal.
Materi Tanduk Setan ini akan Tanya Syiah bagi menjadi beberapa pembahasan, diantaranya yaitu :
- Timur Masyriq Arah Terbitnya Tanduk Matahari
- Najd & Irak
- Pusat Kekufuran Tempat Turunnya Dajjal
- Rabi’ah & Mudlar Penggembala Kuda, Unta & Sapi
- Fitnah & Gempa Bumi
So let’s start it…
Timur Masyriq Arah Terbitnya Tanduk Matahari
حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَطَاءٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا ويَمَنِنَا مَرَّتَيْنِ فَقَالَ رَجُلٌ وَفِي مَشْرِقِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هُنَالِكَ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ وَلَهَا تِسْعَةُ أَعْشَارِ الشَّرِّ
Telah menceritakan kepada kami Abu Abdirrahman telah menceritakan kepada kami Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Atha’ dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah, berilah keberkahan kepada negeri Syam kami dan Yaman kami.” Rasul mengucapkannya dua kali. Kemudian seorang laki-laki berkata, “Dan juga di Masyriq kami, wahai Rasulullah!” maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dari situlah tanduk syetan itu muncul, dan baginya adalah sembilan persepuluh keburukan.”
AHMAD – 5384 (Shahih : Musnad Imam Ahmad no.5642, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir)
Namun ada sebuah agama yang berasal dari Masyriq dan menjadikan sembilan persepuluh keburukan menjadi sebuah agama kebaikan yaitu salah satunya adalah dusta yang dikemas dengan nama Taqiyyah, ia adalah agama Syiah Rafidhah.
Al Baqir berkata, “Sesungguhnya sembilan persepuluh (9/10)agama merupakan taqiyyah. Tidak ada agama bagi yang tidak mengamalkan taqiyah”
Ushul al Kafi 2/217, al-Kulaini –Kitab Syiah Rafidhah-
Pada masa Nabi Muhammad Shallalllahu ‘alaihi wa Sallam telah terdapat 2 (dua) kerajaan besar yang saling bertempur untuk menguatkan hegemoninya di daerah Maghrib dan Masyriq, mereka adalah Kaisar sang Penguasa Maghrib dengan Istananya di Syam danKisra sang Penguasa Timur dengan Istananya di Irak.
“Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai yang dihimpunkan untukku, aku diberi dua harta simpanan; merah dan putih
MUSLIM – 5144
Para ulama berkata, ”Yang dimaksud dengan dua harta simpanan adalah emas dan perak, yaitu simpanan kekayaan Kisra Raja Irak, dan Kaisar Raja Syam.” Di dalam hadits terdapat isyarat bahwa kerajaan umat ini sebagian besarkekuasaannya berada di wilayah timur dan barat, dan demikianlah yang terjadi. Adapun kekuasaan di wilayah selatan dan utara lebih sedikit bila dibandingkan dengan wilayah timur dan barat.
Syarah Shahih Muslim, Imam an-Nawawi
http://tanyasyiah.wordpress.com/2013/08/16/iran-negeri-syiah-al-majusi-pusat-kekufuran-part-1/
Sehingga Syam dikatakan Maghrib dan Irak dikatakan Timur. Oleh karena itu Syam dipahami oleh Imam Ahmad adalah penduduk Maghrib/Barat dan Irak dipahami oleh Ibnu Hajar al-Asqalani adalah Masyriq/Timur.
Imam Ahmad berkata,”Ahli Gharb adalah penduduk Syam.”
Manaqibisy-Syam wa Ahlihi, halaman 76-77
https://tanyasyiah.wordpress.com/2013/03/21/syam-penduduk-maghrib-part-4/
Berkata al-khathabi, “Najd berada di sebelah timur dan siapa saja yang berada diMadinah maka Najdnya adalah pedalaman Irak dan sekitarnya, ia adalah timurnya Madinah.
Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari 13/47 Kitab Fitnah Bab : Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam “Fitnah Muncul Dari Sebelah Timur”, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani
Karena pada waktu zaman “baheula” Maghrib/Barat direpresentasikan/diwakilkan oleh Kaisar Romawi dan Masyriq/Timur direpresentasikan/diwakilkan oleh Kisra Parsi.
Kekuasaan Kisra sang Penguasa Timur terbentang dari Irak hingga Khurasan yang mayoritas penduduknya adalah beragama Majusi/Mage-Pagan/Zoroaster dimana parapenyihir atau magician berpusat di sana. Namun saat ini ada sebuah Negara yang memelihara orang-orang Majusi tersebut, ia adalah Negeri Iran sang pengusung paham Syiah Rafidhah, yaitu dengan memberikan fasilitas dalam menunjang eksistensinya baik dalam hal politik pemerintahan ataupun ibadah –Insya Allah akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya di Pusat Kekufuran Tempat Turunnya Dajjal-
Khurasan dari dulu hingga sekarang terkenal dengan sebutan sebagai Tanah Matahari Terbit atau disebut juga sebagai Land Where The Sun Rises atau The Eastern Land, dan wilayahnya membentang dari Negara Iran, Afghanistan, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan.
(Khorasan dalam bahasa Persia artinya: Khor (berarti Matahari) dan asan (atau ayan artinya datang, akan datang) jadi artinya : “Tanah dimana Matahari Terbit” – Red)
https://tanyasyiah.wordpress.com/2013/01/21/khurasan-tanah-matahari-terbit-part-1/
https://tanyasyiah.wordpress.com/2013/01/21/khurasan-tanah-matahari-terbit-part-2/
Khurasan, Tanah Matahari Terbit yang Berada Di Timur :
- Mashhad, Nishapur, Sabzevar and Kashmar (now in Iran)
- Balkh and Herat (now in Afghanistan)
- Merv, Nisa and Abiward (now in Turkmenistan)
- Samarqand and Bukhara (now in Uzbekistan)
- Transoxiana, Soghdiana, Sistan
- Kandahar, Zabulistan, Ghazni, Kabulistan
- Gurgan and Damghan
- Faryab, Taloqan, Badghis, Gharjistan, Tus or Susia, Sarakhs
- Sanjan (Turkmenistan)
- Khujand dan Panjakent (Tajikistan)
- Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran)
https://tanyasyiah.wordpress.com/2013/01/29/khurasan-tanah-matahari-terbit-part-3/
Namun saat ini nama daerah Khurasan tersebut masih tertera abadi di dalam sebuah Negara, yaitu Negara Iran dengan masing-masing daerahnya bernama, Khurasan Tehran Iran, Khurasan Utara Iran, Khurasan Razavi Iran, Khurasan Selatan Iran.
https://tanyasyiah.wordpress.com/2012/09/28/tanduk-setan-part-3/
Tanya Syiah pun telah membuat simulasi Matahari Terbit dari Timur dalam 4 kondisi yaitu Northern/Southern Solstice dan Northward/Southward Equinox, maka apa yang terjadi? Ternyata daerah yang tersinari matahari terlebih dahulu adalah wilayah Khurasan.
–Solstice dan Equinox akan segera dijelaskan-
UT date and time of equinoxes and solstices on the earth [1] | ||||||||
event | Northward equinox |
Northern solstice |
Southward equinox |
Southern solstice |
||||
month | March | June | September | December | ||||
year | ||||||||
day | time | day | time | day | time | day | time | |
2013 | 20 | 11:02 | 21 | 05:04 | 22 | 20:44 | 21 | 17:11 |
Northward equinox
Northern solstice
Southward equinox
Southern solstice
https://tanyasyiah.wordpress.com/2013/01/31/khurasan-tanah-matahari-terbit-part-4/
Hal ini bisa terjadi dikarenakan The Greater Khurasan merupakan wilayah yang sangat luasmembentang dari Barat (Iran) hingga Timur (Afghanistan), Utara (Turkmenistan, Tajikistan & Uzbekistan) hingga Selatan (Pakistan), sehingga matahari akan menyinari daerah Khurasan terlebih dahulu baru kemudian daerah setelahnya, oleh karena itu Khurasan dijuluki sebagai Tanah Matahari Terbit/ Land Where The Sun Rises atau The Eastern Land.
Rasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan Khurasan adalah Timur. SedangkanRasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa Sallam pun menunjuk ke arah Timur serta menghadap ke arah Terbitnya Matahari sembari mengatakan Timur adalah Tempat Fitnah dan Terbitnya Tanduk Setan atau Tanduk Matahari, dikarenakan Matahari Terbit di Tanduk Setan.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَأَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ قَالَا حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ سُبَيْعٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَحَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُقَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَائِشَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَوْذَبٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ وَلَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ أَبِي التَّيَّاحِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Ahmad bin Mani’ keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Rauh bin ‘Ubadah telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu ‘Urubah dari Abu At Tayyah dari Al Mughirah bin Subai’ dari ‘Amru bin Huraits dari Abu Bakar Ash Shiddiq berkata: Telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Dajjal akan muncul dari suatu negeri di timur bernama Khurasan, ia diikuti oleh kaum-kaum, sepertinya wajah mereka perisai yang ditambal.” Berkata Abu Isa: dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Hurairah dan ‘Aisyah dan hadits ini hasan gharib, hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Syaudzab dan beberapa perawi dari Abu At Tayyah, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abu At Tayyah.
TIRMIDZI – 2163 (Shahih Tirmidzi no.2237, Syaikh al-Albani)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ إِلَى الْمَشْرِقِ فَقَالَ هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah bercerita kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari ‘Abdullah bin Dinar dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhuma berkata; “Aku melihat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam menunjuk ke arah timur lalu bersabda: “Fitnah itu akan timbul dari sana. Fitnah timbul dari tempat terbitnya tanduk setan“.
BUKHARI – 3037
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ أَبِي الصَّهْبَاءِ حَدَّثَنَا سَالِمٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ
صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ ثُمَّ سَلَّمَ فَاسْتَقْبَلَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ فَقَالَ أَلَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا أَلَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Maula Bani Hasyim telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba` telah menceritakan kepada kami Salim dari Abdullah bin Umar dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat fajar kemudian salam lalu beliau menghadap ke arah terbitnya matahari seraya bersabda: ” Ketahuilah bahwa fitnah akan muncul dari sini, sungguh fitnah akan muncul dari sini yaitu tempat munculnya tanduk syetan.”
AHMAD – 5153 (Shahih : Musnad Imam Ahmad no.5410, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir)
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَامَ إِلَى جَنْبِ الْمِنْبَرِ فَقَالَ الْفِتْنَةُ هَا هُنَا الْفِتْنَةُ هَا هُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ أَوْ قَالَ قَرْنُ الشَّمْسِ
telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Salim dari ayahnya dari Nabishallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau berdiri ke samping minbar dan bersabda: “Fitnah muncul disini, fitnah muncul disini, (yaitu) dimana tempat tanduk setan muncul, ” atau beliau mengatakan: “tanduk matahari.”
BUKHARI – 6563
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ عَنْ حَفْصِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ مَاتَ فَأَرَادُوا أَنْ يُخْرِجُوهُ مِنْ اللَّيْلِ لِكَثْرَةِ الزِّحَامِ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ إِنْ أَخَّرْتُمُوهُ إِلَى أَنْ تُصْبِحُوا فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الشَّمْسَ تَطْلُعُ بِقَرْنِ شَيْطَانٍ
Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami Sayyar dari Hafshah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Zaid bin Al Khaththtab meninggal dunia, dan para sahabat ingin menguburkannya pada malam hari dengan alasan sekian banyak orang yang melayat. Ibnu Umar berkata: Jika kalian mengakhirkannya hingga waktu pagi, sungguh aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berkata: “Sesungguhnya matahari itu terbit pada tanduk syetan“.
AHMAD – 5329 (Shahih : Musnad Imam Ahmad no.5586, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir)
Lalu apakah permasalahan ini (Daerah Timur yang bernama Khurasan, yang menjadi Sumber Fitnah dan Tanduk Setan) bertentangan dengan ilmu pengetahuan manusia pada saat ini?
Tanya Syiah akan menjelaskan simulasi Timur Matahari Terbit dan akan berusaha semaksimal mungkin agar teman-teman dapat memahami penjelasan yang akan dijabarkan nantinya meskipun secara professional Tanya Syiah berkecimpung di bidang Finance & Accounting.
So let’s begin…
Di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya
QS. ar-Rahmaan : 17
https://tanyasyiah.wordpress.com/2012/09/28/tanduk-setan-part-2/
Dengan adanya 2 tempat yang berbeda mengenai terbitnya matahari, maka akanmengakibatkan pergantian musim di beberapa Negara. Ada Negara yang mempunyai 2 musim yaitu musim panas (summer) dan musim dingin (winter), bahkan ada yang mempunyai 4 musim yaitu dengan tambahan 2 musim lagi, musim semi (spring) dan musim gugur (autumn).
Untuk mempermudah penjelasan di atas, teman-teman dapat menonton video di bawah ini dalam menerangkan kejadian musim-musim tersebut.
Dalam video tersebut di atas dijelaskan bahwa posisi terbitnya matahari berpindah-pindah dari Selatan ke Utara dan begitu sebaliknya.
Gambar Matahari Terbit terhadap Bumi
Gambar posisi Axis Rotation (garis lurus yang menghubungkan Utara & Selatan) menyimpang 23.5o dari Pependicular to Orbit
Pada posisi Northward/Southward Equinox, maka posisi matahari terbit tepat pada 90o pada garis Axis Rotation atau bisa juga di buat garis lurus di peta secara Horizontal dari view point (misal : Madinah) menuju timur.
Sedangkan pada posisi Northern/Southern Solstice, maka posisi matahari terbit tepat pada 90o pada garis Pependicular to Orbit, sehingga terdapat penyimpangan sebesar 23.5o ke Utara/Selatan dari Axis Rotation yang sebagai implikasinya terdapat penyimpangan juga sebesar 23.5o ke Utara & Selatan dari garis lurus di peta secara Horizontal dari view point (misal : Madinah) menuju timur.
Dari penjabaran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 tempat matahari terbit yaitu pada posisi Northern & Southern Solstice, sedangkan diantara keduanya terdapat posisi Northward/Southward Equinox. Lalu posisi manakah yang dimaksud dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengenai Timur Masyriq Arah Terbitnya Tanduk Matahari?
Tentunya dengan penjabaran hadits-hadits sebelumnya mengenai Khurasan tersebut di atas sudah dapat terjawab yaitu Khurasan adalah Timur Tanah Matahari Terbit, namun Tanya Syiah akan menguatkan lagi dengan menganalisa beberapa hadits.
Ada sebuah hadits yang menjadi pegangan Syiah Rafidhah dalam mencela as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) sebagai seorang istri di dunia & di akhirat yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Padahal as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) adalah seorang wanita mulia yang tidak boleh seorangpun boleh mencelanya, karena Allah telah berfirman mengenai as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) ketika terjadi peristiwa yang dikenal sebagai hadits ifki pada saat orang-orang Munafiq telah menghembuskan fitnah keji terhadap ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Munafiq tersebut bernama Ubay bin Salul.
لْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)
QS. an-Nuur : 26
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Maksud ayat di atas adalah, ‘Perkataan yang keji hanya mungkin keluar dari orang-orang yang keji, dan hanya laki-laki yang keji-lah yang pantas dituduh dengan perkataan yang keji. Demikian pula, perkataan yang baik akan keluar dari orang-orang yang baik dan hanya orang-orang yang baik-lah yang pantas dialamatkan kepada mereka perkataan yang baik. Ayat ini turun berkaitan dengan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha dan orang-orang yang menyebarkan berita bohong tentang dirinya.” Riwayat yang sama juga bersumber dari Mujahid, ‘Atha, Sa’id bin Jubair, asy-Sya’bi, al-Hasan bin Abil Hasan al-Bashri, Hubaib bin Abi Tsabit, dan adh-Dhahak. Ibnu Jarir lebih memilih pendapat ini.
Penafsiran di atas berdasarkan bahwa ucapan dan perkataan yang keji sangat pantas meluncur dari manusia-manusia yang keji. Begitu pun sebaliknya, perkataan yang baik sangat pantas meluncur dari manusia-manusia yang baik. Tuduhan orang-orang munafiq yang tidak pantas dialamatkan kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, justru sepantasnya dialamatkan kepada mereka, manusia-manusia keji. Dan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha jauh lebih pantas untuk mendapatkan kesucian diri daripada mereka. Oleh sebab itu Allah berfirman,
أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ
Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu)
Sementara ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula. Sedangkan Perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Penafsiran ini juga secara otomatis merujuk pula kepada apa yang disebutkan di atas. Maksudnya,tidak mungkin Allah menyandingkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha terkecuali telah tergariskan dalam ketentuan-Nyabahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha adalah orang baik. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang menjadi pendamping hidupnya adalah laki-laki terbaik darikalangan manusia. Seandainya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha tergolong manusia kotor, niscaya menurut pandangan syara’ dan takdir Allah ia tidak pantas bersanding dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh sebab itu, Allah berfirman,
أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ
Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu)
Maksudnya, mereka sangat jauh dengan apa yang dituduhkan oleh para penyebar berita bohong dan para pelaku kezhaliman.
Tafsir Ibnu Katsir
Jika ada yang berani mencelanya, maka Tanya Syiah akan menyatakan Perang terhadapnya sebagaimana misi dari Blog Tanya Syiah ini.
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ عَلَى جَيْشِ ذَاتِ السُّلَاسِلِ قَالَ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ عَائِشَةُ قُلْتُ مِنْ الرِّجَالِ قَالَ أَبُوهَا قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ عُمَرُ فَعَدَّ رِجَالًا فَسَكَتُّ مَخَافَةَ أَنْ يَجْعَلَنِي فِي آخِرِهِمْ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Khalid bin ‘Abdullah dari Khalid Al Hadzdza’ dari Abu ‘Utsman bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengutusnya Amru bin Ash untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam perang Dzatus Salasil. Amru bin Al Ash berkata; Aku menemui Rasulullah seraya bertanya; Ya Rasulullah, siapakah orang yang engkau cintai? Rasulullah menjawab; ‘Aisyah.’ Lalu saya tanyakan lagi; Kalau dari kaum laki-laki, siapakah orang yang paling engkau cintai? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Ayah Aisyah (Abu Bakr).’ saya bertanya lagi; lalu siapa? Rasulullah menjawab: ‘Umar bin Khaththab.’ Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang sahabat lainnya. Setelah itu aku pun diam karena aku takut termasuk orang yang paling terakhir.’
BUKHARI – 4010
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَصِينٍ حَدَّثَنَا أَبُو مَرْيَمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ الْأَسَدِيُّ قَالَ
لَمَّا سَارَ طَلْحَةُ وَالزُّبَيْرُ وَعَائِشَةُ إِلَى الْبَصْرَةِ بَعَثَ عَلِيٌّ عَمَّارَ بْنَ يَاسِرٍ وَحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ فَقَدِمَا عَلَيْنَا الْكُوفَةَ فَصَعِدَا الْمِنْبَرَ فَكَانَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ فَوْقَ الْمِنْبَرِ فِي أَعْلَاهُ وَقَامَ عَمَّارٌ أَسْفَلَ مِنْ الْحَسَنِ فَاجْتَمَعْنَا إِلَيْهِ فَسَمِعْتُ عَمَّارًا يَقُولُ إِنَّ عَائِشَةَ قَدْ سَارَتْ إِلَى الْبَصْرَةِ وَ وَاللَّهِ إِنَّهَا لَزَوْجَةُ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَكِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى ابْتَلَاكُمْ لِيَعْلَمَ إِيَّاهُ تُطِيعُونَ أَمْ هِيَ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin ‘Iyyasy telah menceritakan kepada kami Abu Hashin telah menceritakan kepada kami Abu Maryam Abdullah bin Ziyad Al Asadi menuturkan; Tatkala Thalhah, Zubair dan ‘Aisyah berangkat ke Bashrah, Ali mengutus ‘Ammar bin Yasir dan Hasan bin Ali mendatangi Kami di Kufah, lantas keduanya naik minbar. Ketika itu Al Hasan bin Ali diatas minbardi tangga paling atas, sedang Ammar berdiri dibawah Al Hasan, kami berkumpul di sekelilingnya, dan aku mendengar ‘Ammar mengatakan; ‘Aisyah tengah berangkat ke Bashrah, demi Allah, ia adalah isteri Nabi kalian (Shallallahu’alaihiwasallam) di dunia dan di akherat, namun Allah Tabaraka wata’ala menguji kalian agar Dia mengetahui, apakah kalian taat kepada-Nya atau kepada Aisyah.’
BUKHARI – 6571
Para Syiah Rafidhah di Indonesia sangat membenci as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) dengan mencela dengan celaan yang sangat keji
https://tanyasyiah.wordpress.com/rafidog/
http://tanyasyiah.wordpress.com/2012/12/26/gonggongan-rafidog-part-70-137/
http://tanyasyiah.wordpress.com/category/rafidog/
Padahal istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam merupakan Ibunda kaum Mukminin, jika ada yang berani mencelanya maka ia (Syiah Rafidhah) termasuk kaum Kafirin.
ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ ۗ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍۢ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ إِلَّآ أَن تَفْعَلُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَوْلِيَآئِكُم مَّعْرُوفًۭا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْكِتَٰبِ مَسْطُورًۭا
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).
QS. al-Ahzab : 6
Hadits yang digunakan oleh Syiah Rafidhah mengenai Tanduk Setan dalam menyerang kemuliaan as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) sebagai Tanduk Setan adalah sebagaimana yang digunakan oleh seorang Syiah Rafidhah di Indonesia
http://wajahsyiah.wordpress.com/2012/05/17/screen-shoot-dari-akun-ali-alaydruz-as-sakran-107/
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطِيبًا فَأَشَارَ نَحْوَ مَسْكَنِ عَائِشَةَ فَقَالَ هُنَا الْفِتْنَةُ ثَلَاثًا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma’il telah bercerita kepada kami Juwairiyah dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Nabi Shallallahu’alaihiwasallam berdiri menyampaikan khutbah kepada kami lalu memberi isyarat ke arah (فَأَشَارَ نَحْوَ )tempat tinggal ‘Aisyah seraya bersabda: “Disana ada fitnah, sebanyak tiga kali,Disanalah tempat munculnya tanduk syetan“.
BUKHARI – 2873
Apakah hadits tersebut di atas dapat dipahami bahwasannya tempat tinggal as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) beserta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam baik pada masa hidupnya atau sesudah wafatnya merupakan Tempat Fitnah dan Tanduk Setan?
Maka perhatikanlah hadits-hadits lainnya di bawah ini
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ أَلَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا يُشِيرُ إِلَى الْمَشْرِقِ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhriy berkata, telah bercerita kepadaku Salim bin ‘Abdullah bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhuma berkata, aku mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda saat beliau berdiri di mimbar: “Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan timbul dari sana“. Beliau memberi isyarat ke arah timur,tempat terbit tanduk setan.
BUKHARI – 3249
حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ كُلُّهُمْ عَنْ يَحْيَى الْقَطَّانِ قَالَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عِنْدَ بَابِ حَفْصَةَ فَقَالَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ الْفِتْنَةُ هَاهُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ قَالَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا
و قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ فِي رِوَايَتِهِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ بَابِ عَائِشَةَ
Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Muhammad bin Al Mutsanna. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa’id, semuanya dari Yahya Al Qaththan berkata Al Qawariri: telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa’id dari Ubaidullah bin Umar telah menceritakan kepadaku Nafi’ dari Ibnu UmarRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri di dekat pintu Hafshah lalu berisyaratdengan tangan beliau ke arah timur, beliau bersabda: “Fitnah itu disini, dari tempatterbitnya tanduk setan.” Beliau mengucapkannya dua atau tiga kali. Ubaidullah bin Sa’id berkata dalam riwayatnya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri di dekat pintu Aisyah.
MUSLIM – 5168
حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ قَائِمًا عِنْدَ بَابِ عَائِشَةَ فَأَشَارَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فَقَالَ الْفِتْنَةُ هَاهُنَا حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadakuNafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau pernahberdiri di pintu rumah Aisyah, kemudian beliau menunjuk dengan tangannya ke arah timur seraya bersabda: “Fitnah akan muncul dari sini, dari arah terbitnya tanduk setan.”
AHMAD – 4450 (Shahih : Musnad Imam Ahmad no.4679, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِ عَائِشَةَ فَقَالَ رَأْسُ الْكُفْرِ مِنْ هَاهُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ يَعْنِي الْمَشْرِقَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Ikrimah bin Ammar dari Salim dari Ibnu Umar berkata:Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar dari rumah Aisyah lalu bersabda: “Pusat kekufuran dari sini, tempat terbitnya tanduk setan.” Maksud beliau dari arah timur.
MUSLIM – 5170
Perhatikan 5 hadits tersebut di atas yang telah Tanya Syiah cantumkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyampaikan khutbah berdiri di mimbar, lalu memberi isyarat ke arah timur tempat tinggalnya ‘Aisyah yang diteruskan arahnya dari Pintu rumah ‘Aisyah menuju langsung ke arah Timur Tempat Fitnah dan Tanduk Setan Pusat kekufuran.
Di bawah adalah peta Madinah berikut denah Masjid Nabawi yang terdapat posisi mimbar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam menyampaikan khutbahnya beserta posisi rumah as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) yang terdapat makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam beserta Khalifah as-Sayyid al-Imam Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma (Ahlul Bayt : Keduanya adalah Mertua Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam). Sedangkan di antara mimbar dan ruangan makam terdapat Raudhah, sebagaimana di dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengenai keutamaannya.
بَاب حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي
Bab. Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib bin ‘Abdurrahman dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) diantarataman-taman surga dan mimbarku berada pada telagaku (di surga) “.
BUKHARI – 1755
Satelit Madinah
Denah Masjid Nabawi
- Makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Makam Abu Bakar as Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu
- Makam Umar ibn Khaththab Radhiyallahu ‘anhu
- Tempat yang menurut suatu riwayat disediakan untuk Nabi Isa, ada 2 kemungkinan yaitu berada luruh dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam atau berada dibelakang Umar ibn. Khaththab Radhiyallahu ‘anhu
- Tempat peristirahatan Aisyah Radhiyallahu ‘anha
- Tempat kedatangan malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
- Dinding kamar Aisyah Radhiyallahu ‘anha, yang dibengun sendiri oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, hingga saat ine tembok tersebut masih berdiri kokoh
- Dinding makam berbentuk segilima, yang dibangun oleh Umar ibn Abd Aziz, agar makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak menyerupai ka’bah dan terlalu dikultuskan oleh umat Islam.
- Dinding segi lima lapis kedua yang dibangun oleh sultan Qait bay dari Mesir
- Tiang-tiang yang memperkuat dinding segilima lapis kedua
- Bagian dari raudlah yang terdapat dibagian dalam tembok kamar makam.
- Bagian dari raudlah yang terdapat diluar kamar makam, (nomor 12 tidak terdapat pada detail gambar, area ini adalah tempat yang biasanya dijadikan rebutan oleh umat Islam)
- Area dengan nomor 13 adalah bukan bagian dari raudlah.
- Kediaman Fathimah Radhiyallahu ‘anha
- Mihrab didalam kediaman Fathimah Radhiyallahu ‘anha, yang dibangun oleh sultan Qait bay
- Mihrab tempat tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seringkali bertahajud seorang diri
- Tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam shalat tahajud berjamaah bersama ahl suffah, tempat ini berada dibelakang kediaman Fathimah Radhiyallahu ‘anha
- Lubang besar terletak dibagian depan, lubang ini lurus searah dengan makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Lubang kecil terletak dibagian depan searah dengan makam Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu
- Lubang kecil dibagian depan searah dengan makam Umar Ibn Khaththab Radhiyallahu ‘anhu
- Tempat beberapa batu sisa-sisa kediaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang kemudian dibuang pada masa Khalifah Al Walid ibn Abd. Malik
- Usthuwanah al Sarir, tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam beristirahat ketika terlalu capai beribadah
- Usthuwanah al Wufud, tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seringkali menerima tamu-tamu penting
- Usthuwanah al Hirs, tempat para shahabat bersiaga menjaga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, seringkali Ali ibn Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bersiaga di tempat tersebut
- Bab Al Taubah, pintu masuk makam di bagian depan
- Bab Aisyah Radhiyallahu ‘anha, pintu masuk makam dibagian samping dari arah raudlah
- Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kepala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang mulia.
- Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kaki Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang mulia
- Beberapa pintu masuk menuju makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Lingkaran kubah kecil yang berada tepat diatas makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Lingkaran kubah lapis kedua, yang disebut kubah al zarqa’
- Lingkaran kubah lapis ketiga, atau kubah al khadra’ (kubah hijau) yang terlihat dari bagian luar makam.
- Bagian dari kamar makam (tertulis dengan nomor 32)
- Panggung setinggi kurang lebih 30 cm, tempat para ahl suffah berjamaah shalat tahajud bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Panggung setinggi kurang lebih 60 cm, tempat ahl suffah biasa berkumpul
- Usthuwanah al taubah
- Usthuwanah Aisyah
- Mihrab tempat shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Usthuwanah al Mukhallaqah
- Minbar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
- Panggung tempat adzan
Miniatur Masjid Nabawi
Simulasi Denah 15m x 22m yang merupakan Raudhah antara mimbar dan rumah yang sesuai dengan informasi di atas baik peta ataupun miniatur Masjid Nabawi, maka dapat dilihat antara mimbar dan rumah as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) tidak tegak lurus secara horizontal namun terdapat penyimpangan beberapa derajat.
- Mempunyai batas atas sebesar 20o dan batas bawah sebesar 10o ketika diukur terhadap kamar/makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
- Namun jika diukur terhadap pintu masjid Nabawi yang terhubung langsung ke pintu rumah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha maka mempunyai batas atas sebesar 23.5o dan batas bawah sebesar 10o
Simulasi berdasarkan skala luas Raudhah 15m x 22m
Jika berdasarkan hadits-hadits yang telah disebutkan di atas, maka ada beberapa keyworddi antaranya adalah khutbah, mimbar, timur, rumah dan pintu as-Sayyidah Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ahlul Bayt : Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam).
Jika Tanya Syiah menarik garis lurus dari mimbar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menuju tempat tinggalnya ‘Aisyah yang diteruskan arahnya dari Pintu rumah ‘Aisyah menuju langsung ke arah Timur Tempat Fitnah dan Tanduk Setan, maka berdasarkan pengukuran Tanya Syiah terdapat penyimpangan sekitar 23.5o dari garis lurus Horizontal menuju timur yang menembus langsung ke Khurasan.
Oleh karena itu pada posisi Northern Solstice, terbitnya matahari akan menyinari terlebih dahulu daerah Khurasan – Persia – Bashrah Irak – Arab Saudi
Dan jika posisi peta disesuaikan dengan arah matahari terbit baik pada saat Equinox dan Solstice, maka secara garis bujur pun Khurasan, Persia Iran dan Bashrah Irak merupakan Timur Madinah yang akan tersinari Sinar Matahari terlebih dahulu ketika Terbit.
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam pernah menunjuk ke arah Irak dimana tempat keluarnya Khawarij di Timur Madinah.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ يُسَيْرِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ سَأَلْتُ سَهْلَ بْنَ حُنَيْفٍ
هَلْ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ الْخَوَارِجَ فَقَالَ سَمِعْتُهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ بِأَلْسِنَتِهِمْ لَا يَعْدُو تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
و حَدَّثَنَاه أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الشَّيْبَانِيُّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ يَخْرُجُ مِنْهُ أَقْوَامٌ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin Amru ia berkata, saya bertanya kepada Sah bin Hunaif, “Apakah Anda pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang Khawarij?” ia pun menjawab; Saya telah mendengar beliau –Ia sambil memberi isyarat ke arah Timur– bersabda: “Mereka adalah suatu kaum yang pandai membaca Al Qur`an dengan lisan-lisan mereka, namun bacaan mereka tidak sampai melampaui kerongkongan mereka. mereka keluar dari Islam, sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya.” Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy Syaibani dengan isnad ini, dan ia mengatakan; “Akan keluar darinya beberapa kaum.”
MUSLIM – 1776
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ حَدَّثَنَا يُسَيْرُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ قُلْتُ لِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ
هَلْ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْخَوَارِجِ شَيْئًا قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ وَأَهْوَى بِيَدِهِ قِبَلَ الْعِرَاقِ يَخْرُجُ مِنْهُ قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani telah menceritakan kepada kami Yusair bin Amru mengatakan, aku bertanya kepada Sahal bin Hunaif; ‘apakah engkau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentangKhawarij? ‘ Ia menjawab; aku mendengar beliau bersabda; -sambil beliau arahkan tangannya menuju Irak– “Dari sanalah muncul sekelompok kaum yang membaca al Qur`an tidak melebihi kerongkongan mereka, mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.”
BUKHARI – 6422
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا حَنْظَلَةُ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ بِيَدِهِ يَؤُمُّ الْعِرَاقَ هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا هَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَاهُنَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Salim bin Abdillah bin Umar dari Ibnu Umar dia berkata; saya melihatRasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya hingga menempati posisi Irak, “Di sinilah, fitnah akan muncul, fitnah akan muncul dari sini, beliau mengatakannya sampai tiga kali, yakni tempat tanduk setan muncul.”
AHMAD – 6020 (Shahih Musnad Imam Ahmad no.6302, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir)
Maka dapat disimpulkan Timur Madinah Arah Terbitnya Matahari menyimpang 23.5o dari garis lurus Horizontal yaitu pada posisi Northern Equinox atau bisa dikatakan tegak lurus 90o dari Pependicular to Orbit.
Sehingga teman-teman dapat mengetahui dengan pasti Timur Masyriq Arah Terbitnya Tanduk Matahari dengan penjabaran di atas, yaitu Mimbar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tempat untuk berkhutbah dijadikan starting point arah Timurnya Terbit Matahari menuju rumah ‘Aisyah yang diteruskan kembali menuju Timur dan langsung menembus daerah Irak& Khurasan Tanah Matahari Terbit dengan posisi Northern Solstice menyimpang 23.5o dari garis lurus Horizontal.
Allahu A’lam Bishowab.
lebih lengkap silahkan langsung ke :
sebenarnya g ada yang pasti, anda punya analisa, dan merekapun punya analisa,.. yang perlu anda cermati dengan banyaknya penjelasan, coba kalau anda berpikir jernih,.. (“Fitnah ini di ‘sini’ “,,,,, ),…. (“Fitnah ini di ‘sini’ “,,,,, ) (“Fitnah ini di ‘sini’ “,,,,, ) “sini” itu menurut anda jauh atau dekat, hayo,.. kalau jauh pasti di “sana”, tapi aq awam bahasa arab,.. apakah di sana dan di sini bahasanya arabnya sama,…
Pembahasan yang luar biasa… mengupas tuntas mengenai tanduk setan secara aqli & naqli… barakallaahu fiikum
Kenapa Situs TANYA SYIAH nya.. Tak Ada dan di hapus..
Penulisan yang betul2 sangat luar biasa, terimakasih
bagus.